Metode Penelitian
Beberapa pandangan
metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51)
=>Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan.
2. Sugiyono (2004: 1)
=>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3. Winarno (1994)
=>Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.
4. Muhiddin Sirat
(2006) =>Metode penelitian adalah suatu cara
memilih masalah dan penentuan judul penelitian.
Beberapa pandangan
metode penelitian secara khusus menurut para ahli:
1. Metode Penelitian
Historis
Menurut Jack.
R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22),
dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah
penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan
menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam
Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian
untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu”.
2. Metode Penelitian
Survey
Menurut Zikmund
(1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian
di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”,
menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan
metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan
kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode
penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan
datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.
3. Metode Penelitian
KKuantitatif
Menurut Jonathan
Sarwonno (2006) “metode penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya”.
4. Metode Penelitian
Eksperimen
Menurut Arikunto
(2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara
untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.
5. Metode Penelitian
Naturalistic
Bogdan dan Tylor dalam
Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati”.
6. Metode Penelitian
Kebijaksanaan (Deskriptif)
Menurut Suharsimi
Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode
penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.
7. Metode Penelitian
Tindakan
Menurut Kemmis
(1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis &
Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek
pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap
situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.
Proses Pengumpulan
Data
Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji
secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang
dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data
itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut
terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang
diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian.
Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.
Metode Pengumpulan
Data
Metode penelitian
data(Sugiyono, 2002)yang umum di gunakan dalam suatu penelitian adalah: observasi, wawancara dan kuisioner
A.WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996)
wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada
seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap
muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara.
Menurut Patton dalam
proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview
dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang
harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk
pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara
digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus
dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan
tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer
harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit
dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual
saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998). Secara garis besar
aa dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1. Pedoman wawasan
tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan
hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari
pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu
ini cocok untuk penilaian khusus.
2. Pedoman wawancara
terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor
yang sesuai.
Pedoman wawancara yang
banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula
interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian
satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan
demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan
yang lengkap dan mendalam.
Kerlinger (dalam Hasan
2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
1)
Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek
terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi
oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
2)
Fleksibel, pelaksanaanya dapat
disesuaikan dengan masing-masing individu.
3)
Menjadi stu-satunya hal yang dapat
dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.
Menurut Yin (2003)
disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
1) Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang
penyusunanya kurang baik.
2) Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang
sesuai.
3) Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang
akurat.
4) Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh
interviwer.
B.OBSERVASI
Disamping wawancara,
penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini
(1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian.
Dalam penelitian ini
observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil
wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek
dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan
data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam
Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang
dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang
terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Menurut Patton (dalam
Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam
observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton
menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
1)
Peneliti akan mendapatkan pemahaman
lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.
2)
Observasi memungkinkan peneliti untuk
bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan
mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
3)
Observasi memungkinkan peneliti melihat
hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
4)
Observasi memungkinkan peneliti
memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan
oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
5)
Observasi memungkinkan peneliti
merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan.
Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada
giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti
MACAM-MACAM OBSERVASI
a. Observasi Partisipatif
§
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan
orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang
diteliti
§
Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
§
Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati
tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
§
Partisipasi Moderat meneliti ikut
observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua
kegiatan.
§
Partisipasi Aktif : Peneliti ikut
melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap
§
Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat
sepenuhnya dalam kegiatan narasumber
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
§
Peneliti berterus terang kepada
narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
§
Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus
terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
c. Observasi tak Berstruktur
§
Dilakukan dengan tidak Berstruktur
karena fokus penelitian belum jelas
§
Apabila masalah sudah jelas, maka dapat
dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi
MANFAAT OBSERVASI
§
Menurut Nasution (1988)
§
Peneliti akan mampu memahami konteks
data secara menyeluruh.
§
Peneliti akan memperoleh pengalaman
langsung.
§
Peneliti dapat melihat hal-hal yang
kurang diamati oleh orang lain.
§
Peneliti dapat menemukan hal-hal yang
tidak terungkap saat wawancara.
§
Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal
yang ada di luar persepsi responden.
§
Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan
pribadi terhadap obyek yang diteliti.
§
OBYEK OBSERVASI
1.
Space : Ruang dalam aspek
fisiknya
2.
Actor : Orang yang terlibat
dalam situasi sosial
3.
Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4.
Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5.
Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
6.
Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7.
Time : Urutan Kegiatan
8.
Goal : Tujuan yang ingin dicapai
9.
Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
TAHAPAN OBSERVASI
Observasi Deskriptif :
1.
Peneliti belum menemukan masalah yang
diteliti secara jelas
2.
Peneliti melakukan penjelajahan umum
dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat, semua yang didengar, dll.
3.
Observasi Terfokus
4.
Observasi dipersempit pada aspek
tertentu
5.
Observasi Terseleksi
6.
Peneliti telah menguraikan fokus yang
ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih rinci, peneliti telah menemukan
karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori
KEUNTUNGAN METODE
OBSERVASI
1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih
akurat dan sulit dibantah.
2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi,
misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci
kuisioner.
3. Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan
memperbanyak observer.
4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat
pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
KELEMAHAN METODE
OBSERVASI
1. Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
2. Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
3. Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang
menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
4. Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
5. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu,
sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat
dilakukan.
C. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen
atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden
mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan
presepsinya.
Kuesioner merupakan
metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya
terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas.
Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa
keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden
dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan
telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang
paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat
pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi
terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan
tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi
terbuka
Pertanyaan yang
jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
KEUNTUNGAN METODE
KUISIONER
Dalam waktu singkat
diperoleh banyak keterangan.
1.
Pengisiannya dapat dilakukan dikelas,
siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang
lain.
2.
Bila lokasi responden jaraknya cukup
jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
3.
Pertanyaan-pertanyan yang sudah
disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam
jumlah banyak.
4.
Dengan angket akan memberi kesempatan
mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui
pertanyaan yang sukar dijawab.
5.
Dengan angket responden dapat lebih
leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
KELEMAHAN METODE
KUISIONER
1.
Siswa tidak dapat memberikan keterangan
lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal-hal yang ditanyakan.
2.
Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.
3.
Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa
pada saat angket diisi.
4.
Apabila penelitian membutuhkan reaksi
yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
5.
Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya
hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
6.
Jawaban yang diberikan oleh responden
akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban
yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat
pertanyaan dilain nomor.
7.
Sulit bagi peneliti untuk mengetahui
maksud dari apakaH sudah responden sudah terjawab atau belum.
8.
Ada kemungkinan terjadi respons yang
salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau
karena keragu-raguan responden menjawab.Hal-hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam teknik quisioner
Sumber :
Tithagalz.”Pengertian Pengumpulan Data”.27 Maret.2012.http://tithagalz.wordpress.com/2011/03/27/pengertian-pengumpulan-data/
Topan.setiawan.”PengertiandanDefinisiMetode,PenelitiandanMetode Penelitian” .22Februari2012.http://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metodepenelitian-dan metodepenelitian/