Kamis, 10 November 2011

Manusia dan Cinta Kasih


Manusia dan Cinta Kasih

Ø Pengertian Cinta Kasih
cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih kepada sesorang yang sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dari uraian tersebut, cinta kasih dapat diartikan perasaan suka dan sayang kepada seseorang dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat juga perbedaan antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan,persahabatan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Cinta memiliki 3unsur diantaranya:
*    Keterikatan
*    Keintiman
*    Kemesraan

Ø Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta erat kaitannya dengan dorongan untuk menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri, dan mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya sendiri. Alqur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri adalah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan keinginannya, dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup ( QS, Al-’Adiyat, 100 : 8 ).
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidak terlalu berlebihan, dan melewati batas. Cinta pada diri sendiri ini harus diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta berbuat kebaikan kepada mereka.
*    Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah memerintahkan agar manusia tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiridan melepaskan diri dari gejala-gejala itu dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala laranganNya.
*    Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual, ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepadaNya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya ( QS, Ali Imran, 3 : 31 ).
*    Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Karena rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati mencintai Rasullulah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh dengan segala kesulitan, sehingga Islam tersebar di seluruh dunia.

Ø Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab , pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga,komunikasi antara anak dan orangtua serta antar teman. Pada prinsipnya akan sama yaitu memberikan kasih sayang yang tulus antar sesama.
Adanya kasih sayang mempengaruhi kehidupan anak dalam masyarakat. Cara memberikan kasih sayangnya pun bermacam-macam, diantaranya :
*    Orangtua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
*    Orangtua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
*    Orangtua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
*    Orangtua bersifat aktif, si anak bersifat aktif


Ø Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya. Kemesraan juga dapat diartika sebagai hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara, maupun yang sudah berumah tangga. Dan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Ø Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahNya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu, manusia memujaNya.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia. Karena Tuhan pencipta semesta dan manusia itu sendiri.


Ø Belas Kasihan
Belas kasihan adalah suatu rasa simpatik kepada seseorang untuk kita dapat menolong atau membatunya agar menciptakan suatu keharmonisan dalam hubungan.
Manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi dan orang yang berbudi sangat dipuji oleh Allah Swt. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang paling dalam dan ikhlas.

Ø Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang untuk mencerinkan atau memperlihatkan rasa sayang kepada seseorang yang ia sayangi tidak ahnya kepada pacar,istri sahabat dan keluarga pun bisa. Dengan kita memberi kejutan saat orangtua ulang tahun itu pun bisa dibilang sebagai cinta kasoh erotis.

Opini: Cinta adalah suatu anugrah yang diberikan oeh sang maha pencipta Allah swt. Ia memberikan kita kesempatan untuk mencari dan mendapatkan kasih sayang dari orang yang kita sayangi mulai dari Allah swt,orangtua,teman,sahabat,kluarga juga pacar atau suami/isteri. Bukti pengorbanan kita mencintai sesorang adlah cerminan bagaimana kita mencintai. Dengan kemsraan yang dibeerikan juga belas kasihan akan menujukan bukti dan bukti kita mencintai Tuhan adalah kita mencintai sesama manusia

Referensi:
www.google.com
e-Learning Universitas Gunadarma





Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Ø Pendekatan Kesusastraan

Kata sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan  adalah ekspresi, gagasan dan perasaan manusia.
Secara morfologis kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.

Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu:

*    Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
*    Teori sastra adalah ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
*    Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
*    Filologi, yaitu ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.

Karya sastra adalah alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca.

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.

Ø IBD Yang di Hubungkan Dengan Prosa

Prosa banyak memiliki banyak arti luas bisa disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek

Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
*    Jenis-jenis Prosa : Prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama:
1. Dongeng-dongeng

2. Hikayat

3. Sejarah

4. Epos

5. Cerita pelipur lara

Prosa baru:
1. Cerita pendek

2. Roman/ novel

3. Biografi

4. Kisah

5. Otobiografi



Ø Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita yang dubangun oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Dalam membaca prosa fiksi seperti novel atau cerita pendek, pasti dapat ditemukan beberapa nilai, diantaranya :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman seperti menagalami peristiwa itu sendiri.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama di dalam menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.

Ø Ilmu Budaya Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan satra bagian dari kesenian, dan kesenian adalah cabang unsur kebudayaan. Kalau diberi batasan, puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang asrtistik, estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan serta kreativitas penyair dalam membangun puisinya bisa dibangun dengan :
*    Bahasa
*    Kata-kata yang ambiquitas
*    Kata-kata berjiwa
*    Kata-kata yang konotatif, dan
*    Pengulangan
*    Tekanan saat membaca

Puisi berisi tentang potret kehidupan manusia. Puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang asrtistik.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
*    Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi adalah pengalaman si pembaca atau penulis. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.


*    Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
Dengan membaca puisi kita diajak untuk dapat menenangkan hati maupun pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisi penyair menunjukkan kepada pembaca bagian lain dalam hati manusia, dan menjelaskan pengalaman setiap orang.
*    Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
                               i.            Penderitaan atas ketidakadilan
                            ii.            Perjuangan untuk kekuasaaan
                          iii.            Konflik dengan sesamanya
                          iv.            Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Opini:

Hampir setiap zaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam filsafat atau agama. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi, dan nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannyaIlmu Budaya Dasar prosa, puisi dan drama punya peran tersendiri. Melalui prosa, puisi dan drama kita diharapkan mampu memahami segala isi yang terkandung didalamnya yang syarat dengan unsur-unsur kehidupan manusia baik pribadi maupun sosial.



Referensi:
www.google.com