Jenjang social
Jenjang sosial merupakan
bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di kota maupun di
desa. Hal ini di karenakan setiap manusia memiliki keinginan untuk dihargai
maupun di hormati lebih dari manusia manapun, sehingga akan terbentuk jenjang
sosial yang akan mengakibatkan adanya pembedaan sosial di dalam masyarakat.
Jenjang
sosial selalu menjadi masalah sebuah negara, baik negara maju maupun bagi
negara yang sedang berkembang. Masalah jenjang sosial sampai saat ini belum
mendapatkan jalan keluar, mengingat masih banyak pengangguran dan juga
penghasilan masyarakat yang belum mampu menutupi kebutuhannya sehari-hari.
Karena itu, pemerintah mengharapkan adanya kerjasama dengan berbagai kegiatan
sosial, agar jenjang sosial ini dapat diminimalisir.
Pengertian
jenjang sosial
Jenjang
sosial adalah kondisi dimana seseorang berada pada posisi yang mencerminkan
status sosialnya di masyarakat yang memiliki tingkatan-tingkatan berdasarkan
kelas sosial di masyarakat yang sedang di raihnya. Sehingga jenjang sosial akan
senantiasa berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan seseorang dalam
merubah kelas sosialnya. Contoh: Seorang anak yang kurang mampu dari desa
setelah lulus sekolah kemudian ia bekerja di jakarta, di jakarta ia sukses
sehingga ia telah meningkatkan kelas
sosialnya setelah kembali kekampung halamannya.
Faktor
penentu kelas sosial
Kelas sosial atau golongan
sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau
kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat
memiliki golongan sosial, namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis
kategori kedalam golongan sosial yang sama.
Berdasarkan karakteristik
stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan
dalam masyarakat. Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak
memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula.
Oleh karena itu masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam
masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama
dan tidak ada pembagian pekerjaan.
Beberapa indikator lain yang
berpengaruh terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:
·
Kekayaan
Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata
sosial/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasamya kelas sosial
merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu,
memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang cara
hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk
menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
·
Pekerjaan
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang
terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau
tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis
pekerjaan lainnya.
·
Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi
sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan
uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi
jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan ketrampilan
kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket,
cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang.
Pengukuran klas sosial
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas
sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas, meliputi ukuran subyektif,
ukuran reputasi, ukuran obyektif dari kelas sosial.
1. Ukuran
Subyektif
Untuk mengukur kelas sosial
dengan pendekatan ini, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas
sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas sosial yang
dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya atau citra diri
partisipan. Kelas sosial dianggap sebagai fenomena “pribadi” yaitu fenomena
yang menggambarkan rasa memiliki seseorang atau identifikasi dengan orang lain.
Rasa keanggotaan kelompok sosial ini sering disebut kesadaran sosial.
2. Ukuran
Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur
kelas sosial memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih untuk membuat
pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam
masyarakat.
3. Ukuran Obyektif
Ukuran obyektif terdiri dari
berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu
yang sedang dipelajari. Ukuran obyektif kelas sosial terbagi menjadi dua
kategori pokok yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.
Apakah klas sosial berubah?
Kelas sosial yang dimiliki oleh seseorang merupakan
hasil kerja keras, dengan kerja keras tentu kelas sosial akan meningat, namun
untuk mempertahankannya pun butuh perjuangan, bila tidak, maka kelas sosial
yang sebelumnya dimiliki, akan mengalami penurunan. Kelas sosial senantiasa
akan berubah seiring dengan prestasi seseorang dimasyarakat, untuk itu agar
kelas sosial seseorang selalu terjaga, maka ia perlu menjaganya dengan usaha
yang keras.
Pemasaran pada
segmen pasar berdasar kelas social
Untuk mencapai hasil
pemasaran yang optimal, kita pertama kali harus terlebih dahulu melakukan
segmentasi pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya
membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu; bisa berdasar pembagian
demografis, berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasar gaya
hidup (psikografis).
Pembagian segmen yang paling
lazim dilakukan adalah berdasar kelas sosial ekonomi. Sebagai misal, pembagian
yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar menjadi empat kelas : misal
kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B (menengah), dan kelas AB (menengah
atas) dan kelas A (golongan atas).
Sebagai misal, produk kartu
ponsel Esia yang murah meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan golongan
C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW atau produk tas Gucci ditujukan
untuk segmen kelas atas. Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan, maka
langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target market yang
telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja
serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik
pasar sasaran yang hendak kita tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu
mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka selalu memilih
mal kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya;
dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan
agar kegiatan promosi peasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan
segmen pasar yang ditujunya.
Selain targeting, maka
langkah berikutnya adalah melakukan positioning produk. Langkah ini artinya
adalah menciptpakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan
potensial yang akan dibidik. Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan
memposisikan dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi lain Esia
selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah
dan tersedia dimana-mana.Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab
dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya
hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Sumber :
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-kelas-sosial-dan-status.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar