Berawal
dari Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan
pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri.
Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun
sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat
membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak
melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).
Rangsangan
pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen
yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi
mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan
yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik
modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui
beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek
promosi.
Teknik modifikasi perilaku
·
Modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai :
·
Upaya, proses, atau tindakan untukmengubah perilaku
·
Aplikasi prinsip-prinsip belajar yg teruji secara
sistematis untukmengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif penggunaan secara empiristeknik-teknik
perubahan perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui penguatanpositif,
penguatan negatif dan hukuman, atau
·
Usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar
maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia.
Modifikasi perilaku juga menekankan
pengaruh belajar dan lingkungan, artinya bahwa prosedur dan teknik tritmen
menekankan pada modifikasi lingkungan tempatdimana individu tersebut berada,
sehingga membantunya dalam berfungsi secara lebihbaik dalam masyarakat.
Lingkungan tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang
secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupanseseorang.
Mengikuti pendekatan ilmiah artinya bahwa penerapan modifikasi perilakumemakai
prinsip-prinsip dalam psikologi belajar, dengan penempatan orang,
objek,situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat
dipertanggungjawabkan secarailmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif
dan pragmatik untuk mengubahperilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku
lebih mengutamakan aplikasi darimetode atau teknik-teknik yang telah
dikembangkan dan mudah untuk diterapkan.
Adapun teknik modifikasi perilaku
adalah sebagai berikut :
1. Dorongan
(Prompting)
Permintaan untuk melakukan
suatu tindakan kepada seseorang.Barangkali setiap orang yang pernah memesan
makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
2. Teknik Banyak
Permintaan BANYAK (Many asking)
Mengajukan beberapa
permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu
ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar
kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil.Contoh: Menawarkan produk yang
lebih mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah.
3. Prinsip
Resiprositas (Reprosity)
Teknik meningkatkan
kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang
bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk.
Contoh : Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan
sebagainya.
4. Peran Komitmen
(Committement)
Komitmen yang dipegang
secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian. Komitmen yang tertulis
akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.Perusahaan penjualan
door to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat
mengurangitingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir
perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi.
5. Pelabelaan
(Labeling)
Melibatkan pelekatan
semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”. Label diduga
menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh
labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarikhati calon
konsumen, sehingga pembelian terjadi.Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda
orang tua yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang
tersebut.
6. Intensif
(Insentif)
Insentif mencakup jajaran
luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes dan kupon.
Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi
produk.
Contoh : mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk
detergen dan sebagainya
Sumber :
http://nonaninda.blogspot.com/2012/11/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku_13.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar